DIFERENSIASI
SOSIAL
Pengertian menurut Soerjono Soekanto
Diferensiasi
sosial adalah variasi pekerjaan, prestise, dan kekuasaan kelompok dalam
masyarakat, yang dikaitkan dengan interaksi atau akibat umum dari proses
interaksi sosial yang lain.
Diferensiasi sosial terjadi akibat pola
interaksi individu yang mempunyai ciri-ciri fisik & nonfisik yang
berbeda-beda :
Ciri fisik : bentuk dan tinggi tubuh, raut muka,
warna kulit, warna rambut, dll.
Ciri sosial budaya : kecerdasan,
motivasi, dedikasi, minat, dan bakat.
Faktor-faktor pembentuk ketidaksamaan sosial
1)
Keadaan Geografis
Letak geografis akan mempengaruhi iklim dan cuaca
wilayah tersebut sehingga menghasilkan perbedaan maata pencaharian, corak, dan
tradisi suatu masyarakat.
2) Etnis
Nenek moyang kita menempati daerah yang terpencar,
maka timbullah keanekaragaaman budaya.
3) Kemampuan atau
potensi diri
Adanya perbedaan potensi diri dapat menghasilkan
perbedaan atas dasar professi, kekayaan, hobi, dsb.
4) Latar belakang
sosial
Perbedaan latar belakang sosial dapat menghasilkan perbedaan
tingkat pendidikan, peranan, prestise, dan kekuasaan.
5) Teknologi
Dengan perkembangan akalnya manusia tumbuh dan
berkembang, diikutri pula dengan perubahan cara penerapan ilmu pengetahuan /
teknologi.
Berbagai bentuk diferensiasi sosial dalam
masyarakat :
A. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Perbedaan
Ras
Ras merupakan penggolongan yang bersifat jasmaniah,
bukan penggolongan yang bersifat rohaniah, dibedakan dari ciri-ciri badaniah,
antara lain warna kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk bagian muka dsb. Ciri
badaniah ini erat kaitannya dengan faktor keturunan. Dalam sejarah bangsa,
konsep mengenai ras telah banyak menimbulkan kesedihan dan kesengsaraan, yang
disebabkan kesalahpahaman tentang ciri-ciri ras yang hanya terpaku pada ciri
jasmaniah ketimbang ciri rohani serta ditambah lagi dengan pemberian penilaian
tinggi dan rendah terhadap ras berdasarkan ciri-ciri rohani ras tersebut.
B. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Perbedaan
Agama
Menurut Emile Durkheim, agama adalah suatu sistem
kepercayaan beserta praktiknya, berkenaan dengan hal-hal yang sakral yang
menyatukan penikutnya dalam suatu komunitas moral. Agama berisi tentang:
1.
Suatu yang dianggap sakral, melebihi kehidupan duniawi
dan menimbulkan rasa kekaguman dan penghormatan.
2.
Sekumpulan kepercayaan tentang hal yang dianggap sakral.
3.
Penegasan kepercayaan dengan melaksanakan ritual yaitu
aktivitas keagamaan.
4. Sekumpulan
kepercayaan yang ikut dalam ritual yang sama.
Kesimpulannya
adalah bahwa kepercayaan mempunyai pengaruh dalam kehidupan masyarakat, dan
sebaliknya kehidupan masyarakat memengaruhi pula kepercayaan.
C. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Perbedaan
Jenis Kelamin
Diferensiasi sosial berdasarkan jenis kelamin sangat
nyata pada masyarakat yang masih tradisional. Ada anggapan bahwa laki-laki
mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari wanita. Perpedaan ini sedikit banyak
mengandung gejala stratifikasi, yaitu bahwa karena kekuatan fisiknya laki-laki
mempunyai status lebih tinggi dari wanita. Perbedaan penilaian antara pria dan
wanita ini disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
1.
Secara biologis, fisik pria relatif lebih kuat
dibandingkan rata-rata fisik wanita.
2.
Secara psikologis, membesarkan anak perempuan relatif
lebih sulit dan berat karena jika terlalu ketat, anak akan menjadi tertekan dan
mungkin kemudian sulit menemukan pasangan hidup. Sebaliknya, jika terlalu
longgar, anak dapat terjebak dalam pergaulan bebas yang akan merugikan dirinya
sendiri.
3.
Adanya pandangan pada kelompok masyarakat bahwa anak
lelaki merupakan penerus garis keturunan keluarga.
D.
Diferensiasi Sosial Brdasarkan Perbedaan Profesi
Diferensiasi sosial atas dasar perbedaan
profesi yaitu penggolongan penduduk berdasarkan jenis pekerjaan yang
dimilikinya.
Menurut Hardjono Notodihardjo jenis
pekerjaan penduduk di Indonesia dibagi menjadi 7 yaitu:
1.
Profesional teknis
2.
Kepemimpinan
3.
Usaha penjualan
4. Usaha jasa
5. Usaha pertanian,
peternakan dan penjualan
6. Usaha produksi
7. Pekerjaan lain
yang tidak dapat diklasifikasikan
E.
Diferensiasi Sosial Berdasarkan Klan
Klan adalah satuan sosial yang para
anggotanya mempunyai kesamaan darah atau keturunan baik yang melalui garis ayah
atau garis ibu. Menurut Koentjaraningrat klan dibagi menjadi 2 macam yaitu klan
kecil dan klan besar. Klan kecil yaitu suatu kelompok kekerabatan yang terdiri
atas segabungan keluarga luas yang berasal dari seorang nenek moyang dan antara
satu dengan yang lain terikat. Klan besar yaitu suatu kelompok kekerabatan yang
terdiri atas semua keturunan dari satu nenek moyang yang diperhitungkan melalui
garis keturunan yang sejenis matrilineal atau patrilineal.
F.
Diferensiasi Sosial Berdasarkan Suku Bangsa
Diferensiasi sosial berdasarkan suku
bangsa menujukan bahwa masyarakat terdiri atas berbagai suku bangsa dengan
bahasa dan kebudayaan masing-masing.
Suku-suku bangsa di Indonesia terdapat
persamaan mendasar yaitu:
1.
Kehidupan sosial yang berdasarkan kekeluargaan
2.
Hukum adat
3.
Sistem hak milik tanah
4. Kekerabatan,
adat perkawinan, serta persekutuan bermasyarakat
G.
|
Diferensiasai Asal Daerah
Diferensiasi ini merupakan pengelompokan manusia berdasarkan asal daerah atau tempat tinggalnya, desa atau kota.
H.Diferensiasi Partai
Demi menampung aspirasi masyarakat untuk turut serta mengatur negara/ berkuasa, maka bermunculan banyak sekali partai. Diferensiasi partai adalah perbedaan masyarakat dalam kegiatannya mengatur kekuasaan negara, yang berupa kesatuan-kesatuan sosial, seazas, seideologi dan sealiran |
Pengaruh diferensiasi sosial :
Primordialisme :
paham yg menganggap bahwa kelompoknya lebih baik dari kelompok lain.
Etnosentrisme :
paham yg menganggap budayaa masyarakatnya lebih tinggi dibanding dengan budaya
mmasyarakat yang lain.
Sektarian (
politik aliran ) : keadaan dimana kelompok atau organisasi tertentu dikelilingi
oleh sejumlah organisasi masa (ormas), baik formal maupun informal yang menjadi
pengikutnya.
0 komentar:
Posting Komentar